Pekalongan-Pemerintah Kabupaten Belitung melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam rangka studi tentang kerjasama dalam bentuk penyertaan modal berupa aset Barang Milik Daerah (BMD) kepada BUMD atau pihak lainnya dalam rangka optimalisasi pemanfaatan BMD dan pendapatan daerah.
Dalam kunjungan ini, Bupati Belitung, H. Sahani Saleh, S.Sos didampingi Sekda Kabupaten Belitung, H.MZ.Hendra Caya, SE, M.Si disambut hangat Bupati Pekalongan, KH. Asip Kholbihi, SH, M.Si beserta segenap jajaran Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam kegiatan Audensi dan Forum Diskusi, Kamis, (03/05/2021) bertempat di Kantor Bupati Pekalongan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Pekalongan memaparkan tentang potensi unggulan yang dimiliki Kabupaten Pekalongan kepada Bupati Belitung dan rombongan. Menurutnya Kabupaten Pekalongan selain dikenal batiknya, masyarakatnya juga sudah menuju masyarakat industri. Berikutnya adalah pertanian. “Kami punya komoditas beras, Kabupaten Pekalongan juga sebagai salah satu sentra pangan di Jawa Tengah dan sudah surplus beras. Disamping batik, ada juga sarung dengan brand yang sudah melegenda, yang dipasarkan ke Sumatera bahkan diekspor ke Timur tengah. 70 persen produksi batik nasional diproduksi di Kabupaten Pekalongan. Inilah keunggulan Kabupaten Pekalongan, sehingga kami bersyukur, dari batik inilah kita sudah punya nama tinggal bagaimana kita melakukan upaya-upaya untuk mempercepat pembangunan”, papar Asip.
Lebih lanjut, dijelaskan Asip sektor lainnya yang bisa dijadikan komparasi adalah sektor pendidikan. “Pemerintah Kabupaten Pekalongan sudah berhasil menfasilitasi setidaknya 5 (lima)perguruan tinggi, 2 (dua) diantaranya; Perguruan Tinggi Negeri (UNDIP dan IAIN). Kami meyakini pertumbuhan perguruan tinggi akan menjadi salah satu kutub pertumbuhan ekonomi. Kemudian yang dari swasta juga kita dorong semua,” lanjutnya.
Bupati Asip juga menambahkan sebagai komparasi lain, Kabupaten Pekalongan juga punya best practice yaitu; laboratorium kemiskinan yang mendapat peringkat 35 inovasi nasional. “Laboratorium Kemiskinan adalah salah satu cara untuk bagaimana menurunkan angka kemiskinan. Upaya ini berhasil sehingga bisa direplikasi dan karenanya banyak pemerintah daerah belajar tentang laboratorium kemiskinan”, tambahnya.
Sementara, Bupati Belitung menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang diberikan dan berharap kunjungan ini dapat menghasilkan beberapa pemikiran bermanfaat yang dapat menjadi bahan rujukan bagi Pemerintah Kabupaten Belitung dalam upaya pengelolaan penyertaan modal aset BMD. “Kami ingin belajar terkait pengelolaan aset, karena kami menilai Pemkab Pekalongan telah melakukan pengelolaan aset dengan cukup baik. Untuk itulah, kami ingin melihat sejauh mana pengelolan aset-aset untuk dikerjasamakan dengan pihak lain”, jelasnya.
Ditambahkan Sahani, Kabupaten Pekalongan dan Belitung beda kultur budaya, salah satunya kondisi wilayah Pekalongan berupa daratan, sedangkan Belitung berupa kepulauan. Untuk itulah, pihaknya tertarik melakukan kunjungan studi komparasi ke Kabupaten Pekalongan.
Sahani juga menjelaskan, Belitung dikenal dengan hasil perkebunan, salah satunya adalah lada. Selain itu Bangka Belitung juga dikenal dengan tambang timahnya. Potensi yang menonjol lain, disamping tambang, timah, adalah potensi kelautan. “Keunikan dan keindahan laut maupun daratnya menjadi potensi yang menonjol saat ini”, pungkasnya.
Turut serta mendampingi Bupati, Kepala BPKAD Kabupaten Belitung, Jayusman, S.Ip, Kepala BPPRD Kabupaten Belitung, Iskandar Febro, SH, MM, Kabag Umum Setda Kabupaten Belitung, KA.Azhami, SE, Perwakilan Bank Sumsel Babel Tanjungpandan, dan jajaran Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Belitung.***dk