Tanjungpandan, Prokopim Setda Kab. Belitung – Pertumbuhan jumlah penduduk di Bangka Belitung saat ini mengalami pertumbuhan yang cukup cepat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebanyak 1,46 juta jiwa pada Juni 2021 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2% setiap tahunnya. Pertambahan jumlah penduduk yang melebihi laju pertumbuhan ekonomi akan menjadikan persoalan yang lebih komplek. Menyadari hal tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengadakan kegiatan Penguatan Kemitraan di Kampung KB yang dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, S. Sn., M. Si, Kamis (28/07) 2022, bertempat di Hotel Fairfield By Marriot Belitung.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fajar Supriadi Sentosa, SH pada laporannya mengatakan, selain masalah laju pertumbuhan penduduk, tiga tantangan lain yang dihadapi dalam pembangunan adalah kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan. Ketiga permasalahan ini dapat diatasi melalui pembangunan lingkungan yang lebih kecil, yaitu pembangunan pada tingkat desa. Pembangunan pada tingkat desa memiliki peran yang sangat penting, karena 65% penduduk Indonesia masih bertempat tinggal di wilayah perdesaan. Untuk itulah, program Kampung KB dihadirkan dengan harapan dapat mengatasi masalah tersebut. Selain permasalahan tadi, masalah penanggulangan stunting juga tidak dapat kita abaikan. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021, prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 18,8 sedangkan target penurunan prevalensi stunting adalah 10,38 pada Tahun 2024. Besarnya angka prevalansi yang harus diturunkan tentu menjadi sebuah tantangan supaya kita dapat lebih mengeratkan dan menguatkan kerja sama dalam upaya pencegahan stunting. “Program nasional ini tidak mungkin dapat hanya dilakukan oleh BKKBN semata, namun kebersamaan dalam mencapai tujuan lebih, melalui kemitraan sangatlah dibutuhkan. Karena itu, BKKBN membutuhkan dukungan, komitmen, kepedulian tinggi, partisipasi dan kerja sama dari para Pemangku Kepentingan dan Mitra Kerja” ujar Fajar.
Lebih lanjut, guna mengatasi masalah tersebut, maka berbagai kebijakan telah di tempuh. Salah satu kebijakan yang diambil adalah merubah penamaan kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas melalui surat edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 843.4/2879/SJ tahun 2020 tentang intensifikasi kampung keluarga berkualitas. Perubahan nama ini dimaksudkan agar Program kampung KB dapat dipandang bukan hanya sebagai program milik BKKBN saja, akan tetapi juga menjadi milik semua pemangku kepentingan dalam melakukan intervensi pembangunan di desa. Kampung KB sebagai wadah percepatan pembangunan pada tingkat desa sekaligus dapat kita manfaatkan sebagai suatu kekuatan untuk mengatasi masalah stunting. Permasalahan stunting sebenarnya adalah masalah yang disebabkan karena kekurangan gizi dan pola asuh sehingga pertumbuhan anak menjadi terhambat yang berpengaruh juga kepada kecerdasannya. “Kampung KB hadir dengan memberikan solusi program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) untuk memberdayakan masyarakat guna memanfaatkan pangan lokal yang mudah di peroleh dan kaya akan gizi yang diharapkan dapat membantu untuk mencegah dan mengatasi stunting. Program DASHAT sendiri sangat memerlukan dukungan dari semuat mitra guna bersama-sama melakukan pembinaan kepada masyarakat guna menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan gizi ibu hamil, balita dan ibu menyusui melalui program DASHAT” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, S. Sn., M. Si juga mengatakan untuk mencapai hasil yang diinginkan tentunya sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk meningkatkan sinergitas dalam upaya mempercepat penanggulangan stunting. Untuk itu, diperlukan upaya nyata bersama dari Pusat hingga Daerah, salah satunya melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga bukan hanya merupakan upaya untuk mengendalikan kelahiran saja, akan tetapi menyangkut pula upaya-upaya mengenai pemberdayaan dan perencanaan keluarga, menuju keluarga yang bahagia sejahtera serta menekan angka stunting di setiap Wilayah Indonesia. “Kebijakan dalam mendukung program tersebut, sudah kami implementasikan pada 16 Program Inovatif Kabupaten Belitung. Tentunya, apa yang telah dilaksanakan selama ini oleh Pemerintah Kabupaten Belitung merupakan bentuk dukungan dari Daerah terkait kependudukan yang dihadapi saat ini. Oleh sebabnya, pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk berkolaborasi dan terlibat langsung untuk bisa mengatasi masalah yang sedang kita hadapi ini” ujar Wakil Bupati.
Hadir pada acara ini Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belitung, Funny Meirobie, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, M. Iqbal, ST, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung, Robert Harrison, S. Sos., M. Si, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Firdaus Idhamsyah serta tamu undangan lainnya. (Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Belitung/Dafry)