Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kab. Belitung, Bakri Hauriansyah, SE., mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE.,M.Si., Launching Melati Batch III dan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Kamis (17/03), bertempat di Pendopo Tanjung Kelayang Kecamatan Sijuk.
Pada acara tersebut menteri disambut dengan tari Selamat Datang dan penampilan kesenian Lesung Panjang dari sanggar Tunas Budaya desa Buluh Tumbang dilanjutkan dengan penampilan tari Sekuntum Melati.
Dalam sambutannya, Bakri Hauriansyah menjelaskan kondisi Kabupaten Belitung yang mana Belitung merupakan daerah yang indah dengan beranekaragam budaya akan tetapi dapat bersatu dan bersinergi dalam membangun tanpa konflik.
“Prioritas pembangunan Belitung saat ini masih diarahkan pada sektor unggulan yaitu pariwisata, perikanan dan kelautan serta perhubungan, disamping sektor pertanian dan perkebunan. Belitung setiap tahunnya juga telah mendapat kucuran dana bantuan dari beberapa kementerian dan pemerintah pusat untuk menunjang beberapa pembangunan di berbagai sektor sejumlah program kegiatan fisik telah diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada Kabupaten Belitung. Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kemajuan daerah”, jelas Bakri.
“Sebagai daerah yang masih terus bergiat membangun segala bentuk saran dan masukan konstruktif sangat kami harapkan agar Kabupaten Belitung dapat terus bergerak maju dan mengejar ketertinggalan di segala bidang kehidupan. Kunjungan dan kehadiran ibu menteri hari ini adalah suatu motivasi bagi kami untuk terus bermimpi lalu mengejar dan mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Terus bantu kami agar menjadi daerah yang maju dan terus berkembang”, ungkap Bakri.
Sementara itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE.,M.Si., dalam sambutannya mengatakan “Acara ini sekaligus memperingati International Women’s Day yang jatuh pada tanggal 8 maret yang lalu. Perempuan bukan hanya menikmati pembangunan akan tetapi berkontribusi dalam pembangunan itu sendiri.
Untuk itu tugas kita bagaimana mewujudkan perempuan yang terlatih. Saya yakin Bangka Belitung ini khususnya, Belitung, dengan dilaunchingnya acara ini akan muncul perempuan yang berdaya”.
“Melihat tahun ketahun ketimpangan masih sangat tinggi, kesetaraan gender menjadi hal yang belum dapat diselesaikan. Ketimpangan ini bukan disebabkan perempuan lemah atau tidak kompeten, akan tetapi sejak dahulu belenggu patriarki masih melekat dinegara kita. Tugas kita bersama yaitu dapat menkonstruksi ulang pandangan tersebut”, jelas Bintang.
Lebih lanjut Bintang mengatakan “Perempuan merupakan kekuatan bangsa ini, dari jumlah perempuan mengisi setengah populasi Indonesia. Sebagai contoh, lebih dari 50 persen UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Dengan memberdayakan perempuan artinya dapat mensejahterahkan bangsa. Agar perempuan dapat memangku usaha berkelanjutan perempuan harus dapat akses dalam faktor penunjang pemberdayaan ekonomi. Pada kesempatan ini merupakan sinergi kolaborasi kita bersama mewujudkan perempuan mandiri terlatih tangguh dan siap berdaya saing. Mari kita satukan kekuatan untuk saling mendukung untuk berkolaborasi dan memotivasi”, ujarnya.
Acara launching ditandai dengan penandatangan komitmen antar stakeholder dan pemukulan lesung tanda dilaunchingnya program tersebut.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Gubernur Kep. Bangka Belitung, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kab. Belitung, Adnizar, SH, Unsur Forkopimda Kab. Belitung serta tamu undangan lainnya.