Inflasi Belitung Capai 1,20 Pada Bulan Mei Pemkab Belitung Gelar Rakor TPID

0
470

Tanjungpandan__Pemerintah Kabupaten Belitung melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar Rapat Koordinasi Antisipasi Ketersediaan dan Harga Stok Bahan Pokok pasca Hari Raya Idul Fitri dan menjelang Hari Raya Idul Adha, sekaligus membahas tentang inflasi yang terjadi di Kabupaten Belitung, Selasa (9/6) bertempat di Ruang Rapat Bupati. Rapat dihadiri langsung oleh Bupati Belitung, H. Sahani Saleh, S.Sos didampingi Sekda Belitung, H.MZ.Hendra Caya, SE, M.Si.

Selaku Moderator, Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kabupaten Belitung, Ir. Hermanto dalam laporannya menjelaskan, bahwasanya pada bulan Mei, Kabupaten Belitung mengalami inflasi yang cukup tinggi, yakni; sebesar 1,20 persen yang merupakan inflasi tertinggi dari 90 kota penghitung inflasi di Indonesia. “Inflasi terjadi karena kenaikan harga kelompok pengeluaran, berupa; kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok transportasi, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya”, ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Hermanto salah satu penyumbang andil terbesar terhadap inflasi ada pada komoditas Daging Ayam Ras, Ikan Kerisi, Martabak, Bawang Merah, Ikan Bulat, Angkutan Udara, pemeliharaan/service, kue kering berminyak, cumi-cumi dan ikan kembung.

Sementara Bupati Belitung, dalam arahannya berharap agar Rakor ini dapat menyamakan presepsi bersama untuk melakukan langkah antisipasi terhadap komoditas yang memberikan andil terhadap kenaikan inflasi, salah satunya untuk komoditi daging ayam ras.

Lebih lanjut, ditambahkan Sahani, hasil laut juga menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi. Hasil laut yang membuat inflasi mengalami kenaikan yaitu, ikan kerisi, ikan kembung, ikan bulat dan cumi-cumi. Sedangkan untuk deflasi berkaitan dengan kebutuhan dapur. “Ini ada pengaruh dengan situasi covid-19, yaitu terkait dengan daya beli yang menurun, sedangkan untuk distribusi barang tidak mengalami permasalahan. Jadi daya beli masyarakat yang kurang membuat inflasi ini mengalami kenaikan”, tambahnya.

Menanggapi persoalan kenaikan inflasi, Bupati juga meminta agar bisa menjadi perhatian serius, khususnya terkait komoditas penyumbang utama terjadinya inflasi. Sekarang ini, Pemkab Belitung akan terus melakukan pembahasan untuk menekan angka inflasi. Penyebab dari tingginya inflasi tersebut, khusus untuk ayam, kini sudah diketahui penyebab utama terjadi inflasi, lantaran untuk Day Old Chicken (DOC) kini masih dikirim dari luar Belitung.

“Upaya Pemerintah Kabupaten Belitung ke depan, bagaimana supaya DOC ini ada ketersediaan dari peternak lokal, dan termasuk pakannya, seperti dedak, jagung harus di produksi di Belitung, itu untuk jangka panjang dan menengahnya. Untuk solusi jangka pendek, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, kini tetap akan berupaya melakukan stabilisasi harga”, jelas Sahani.

Turut hadir dalam rapat, Para Staf Ahli dilingkungan Setda Kabupaten Belitung, perwakilan BPS Kabupaten Belitung, perwakilan OPD terkait di lingkungan Pemkab Belitung, perwakilan Bulog dan undangan lainnya.

Tanjungpandan__Pemerintah Kabupaten Belitung akan kembali membuka rute penerbangan bagi penumpang pada 15 Juni mendatang. Pembukaan rute penerbangan ini tentunya akan dilaksanakan dengan menerapkan SOP dan protokol kesehatan pencegahan dan penanganan Covid-19. Wacana tersebut sebagaimana disampaikan Bupati Belitung, H. Sahani Saleh, S.Sos saat audensi dengan maskapai penerbangan terkait rencana pembukaan penerbangan komersial, Rabu (10/06), bertempat di Ruang Rapat Bupati Belitung.

Sebelumnya, dalam rapat tersebut, Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Belitung terus mendukung rencana Pemerintah Pusat terkait dengan penerapan era new normal, salah satunya dengan rencana akan dibukanya kembali penerbangan komersial. “Pada intinya Pemerintah Kabupaten Belitung mendukung penuh terkait kebijakan new normal, tapi kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan guna meminimalisir terjadi penularan Covid-19. Kalau kita menunggu sampai zona hijau kasihan dengan masyarakat yang bergantung dengan pariwisata, karena kita tidak tahu sampai kapan Covid-19 ini akan berakhir” ujar Sahani.

Lebih lanjut, kata Bupati, untuk tahap pertama penerbangan  penumpang yang akan kembali dibuka adalah rute Jakarta menuju Belitung sebanyak satu kali penerbangan dalam sehari. Nantinya maskapai juga akan mengatur jadwal penerbangan secara merata. “Tentunya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon penumpang dan penumpang wajib mengikuti protokol kesehatan, seperti melampirkan hasil tes uji cepat (rapid test) yang hanya berlaku untuk 3 (tiga) hari maupun hasil test swab. Intinya semuanya harus mengikuti aturan protokol kesehatan yang berlaku”, tuturnya.

Sementara itu, menindaklanjuti hasil audiensi tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, H. MZ. Hendra Caya, SE., M. Si akan merapatkan kembali dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung guna memantapkan rencana Pemerintah Kabupaten Belitung untuk membuka kembali Pariwisata dan Penerbangan Komersial di Kabupaten Belitung. Hal ini guna mematangkan penerapan new normal bidang pariwisata, khususnya berkenaan dengan maskapai penerbangan.

Turut hadir pada audensi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Belitung, Ir. Hermanto, Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Setda, Drs. Haziarto, Staf Ahli Bidang Administrasi dan Keuangan Setda, Warsito, S. Ag., SAP, Kepala Dinas Perhubungan, Ir. M. Ubaidillah, Sekretaris Dinas Kesehatan, Agus Sulistiadi, SKM, M. Epid, Kabag Perekonomian dan SDA Setda, Syamsuddin, SE, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda, Dr. Zakina, S. Sos., M. Si, perwakilan maskapai dan undangan lainnya.