Belitung-Inggris Kerjasama Internasional Antisipasi Pandemi Masa Depan

0
377

(Tanjungpandan), Pemerintah Kabupaten Belitung mengadakan Rapat Online dengan Institut Pertanian Bogor dan University of Nottingham, Inggris, Jum’at Sore (5/6) 2020 Pukul 16.00-17.45 WIB. Rapat ini membahas kelanjutan kerjasama ketiga pihak tersebut dalam bentuk suatu proyek riset bersama, yang bertajuk “Resilience Againts Pandemic”. Proyek kerjasama ini bertujuan menemukan model terbaik resiliensi wilayah terhadap kemungkinan pandemi di masa depan sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia bahkan negara lain di dunia.

Keterlibatan peneliti nasional dan internasional dalam proyek ini akan memberikan pendekatan multidisiplin dalam mewujudkan resiliensi (saya lenting: tingkat kepulihan atau kecepatan pulihnya suatu wilayah setelah terjadi pandemi di wilayah tersebut). Dengan demikian, diharapkan Belitung akan menjadi daerah model yg komprehensif dalam resiliensi suatu pandemi. Proyek ini akan menggunakan pendanaan berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah Inggris, Universitas-Universitas terkemuka yang ada di Indonesia (UI, ITB, UGM, IPB dan lain-lain) serta Pemerintah Daerah. Bahkan industri pun akan turut serta dalam upaya hilirisasi hasil riset nantinya.

Ketiga pihak dalam rapat menyatakan kesiapannya dan akan segera membuat detail matriks pelaksanaan beserta dokumen yang diperlukan. Semoga harapan bersama mewujudkan Belitung memiliki resiliensi pandemi yang lebih kuat akan tercapai ke depan.

Bupati Belitung H. Sahani Saleh, S.Sos didampingi oleh Sekda Kabupaten Belitung H. MZ Hendra Caya, SE., M.Si., dalam pidato pembuka Rapat Online Belitung-Inggris-IPB ini mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Belitung akan berupaya semaksimal mungkin merealisasikan bentuk kerjasama yang disepakati guna mensejahterahkan masyarakat Belitung. “Saya ingin Belitung lebih maju, kreatif, inovatif, dan mandiri di masa-masa mendatang serta memiliki kedaulatan pangan sehingga tidak terus bergantung dengan daerah lain, “ ungkap Sahani Saleh.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Sahani Saleh bahwa Pemkab Belitung akan menyediakan lahan terkait proyek riset tersebut, yaitu di area Pulau Mendanau-Selat Nasik agar para peneliti international bisa konsen pada goal yang ingin dicapai. Tidak hanya itu, dirinya juga berharap agar kerjasama ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dalam multi bidang.

Seyogyanya, jika pandemi Covid-19 tidak terjadi, pada bulan Maret lalu Bupati Belitung bersama Sekda dan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Belitung telah menandatangani MoU dengan Universitas Nottingham Inggris serta dengan Kota Nottingham selayaknya “Sistercity Belitung-Nottingham”. Penundaan penandatanganan langsung ini tidak mengurungkan niat Belitung-Inggris untuk mewujudkan berbagai kerjasama di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan kepariwisataan, dimulai pada Tahun 2021.

Sementara itu, Sekda Belitung H. MZ. Hendra Caya, SE., M.Si., menyampaikan sekaligus berharap agar kiranya proyek riset tidak hanya sebatas penelitian akan manfaat tanaman herbal yang ada di Belitung bagi dunia pengobatan tetapi hendaknya terbangun industrialisasi farmasi di Belitung sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Untuk itu, sejumlah perusahaan farmasi akan ikut pula dalam proyek kerjasama ini.

Jason Feehily, P.hD., selaku Director of Knowledge Exchange University of Nottingham Inggris menyambut baik semua hal yang disampaikan dan akan berupaya menyatukan dan merealisasikan kolaborasi positif semua pihak untuk keadaan yang lebih baik di masa mendatang. Dan segera, sebagai bentuk keseriusannya akan menyampaikan proposal pendanaan ke sejumlah pihak di Inggris, seperti ke Newton Fund. Hadir dan banyak menyampaikan masukan pada Rapat Online ini, yaitu Dr. Bagus Muljadi,
Director of Indonesia Doctoral Training Partnership. Dirinya juga mempunyai harapan yang sama dengan peserta lain untuk segera merealisasikan bentuk kerjasama tersebut.

Rapat Online ini dihadiri pula oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ir. Hermanto., Asisten III Bidang Administrasi Umum Dra. Ita Wahyuni, para Staf Ahli dan Kepala OPD terkait pada Pemerintah Kabupaten Belitung serta para Kabag di Lingkungan Setda Kabupaten Belitung.

Dari Universitas Nottingham juga hadir Ms Rebekah King, Communication Officer Indonesia Doctoral Training Partnership dan Sally Zhou, P.hD., selaku Asia Business Centre.

Sedangkan dari IPB hadir diantaranya:
1. Direktur Kerjasama: Dr Heti Mulyati
2. Dekan FMIPA: Dr. Sri Nurdiati
3. Ketua Departemen Biologi: Dr Miftahudin
4. Sekretaris Departemen Biologi/PIC Tim Riset IPB-Univ of Nottingham: Dr Berry Juliandi, sekaligus bertindak sebagai moderator rapat.
5. Komisi Kerjasama Departmen Biologi: Dr Rika
6. Koordinator Monitoring Centre for Sustainable Tourism IPB untuk Kabupaten Belitung: Hirmas Fuady Putra, S.Si.M.Si., Yang langsung bergabung mendampingi Bupati Belitung dan jajarannya di Belitung.