Wabup Belitung Hadiri FGD Strategi Pengembangan Potensi Wisata Terintegrasi dan Berkelanjutan di Kawasan Wisata Tanjung Kelayang

0
541

Belitung – Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, S.Sn, M.Si menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Potensi Wisata Terintegrasi dan Berkelanjutan di Kawasan Wisata Tanjung Kelayang yang di laksanakan oleh Universitas Sahid, Kamis, (13/6) di Hotel Swiss Belresort, Kec. Sijuk.

Tim dari Universitas Sahid yang hadir dalam kegiatan ini adalah Dr. Ninin Gusdini, selaku ketua peneliti dan Dekan Fakultas Teknik, Drs. Bernard Hasibuan selaku Wakil Rektor III Univ Sahid, Dr. Ir. Sihono Dwi Waluyo selaku Dekan Fakuktas Ekonomi dan Bisnis, Lisa Ratnasari selaku Ketua Program Studi Teknik Industri. Sementara itu, OPD yang mendampingi Wabup dalam kegiatan ini adalah Kepala Dinas Pariwisata Belitung, Hermanto,  Plt Kepala Dinas  Lingkungan Hidup Edi Usdianto serta perwakilan dari Bappeda Kab. Belitung.

Ketua Tim Peneliti dari Universitas Sahid menjelaskan FGD ini dilakukan pihak Universitas Sahid itu untuk tahapan awal persiapan penelitian terkait dengan kepariwisataan yang berkelanjutan atau sustainable tourism. Rencananya, Universitas Sahid akan melakukan penelitian terhadap kesiapan Tanjung Kelayang sebagai kawasan wisata unggulan di Kabupaten Belitung.

Lebih lanjut Ninin mengatakan bahwa Tanjung Kelayang memilki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata. Namun menurut Ninin untuk mengembangkan pariwisata ini tidak bisa hanya kehendak satu pihak saja, dalam hal ini pemerintah.

“Ini harus sustainable, sehingga harus ada sharing tanggung jawab antara Pemerintah Daerah, Masyarakat serta wisatawan yang akan datang ke daerah ini. Tanjung Kelayang mantap untuk dikembangkan, namun untuk pengembangan ini juga perlu koordinasi yang kuat sehingga apa yang menjadi harapan, Tanjung Kelayang sustain dalam hawasan wisatanya.”, tutur Ninin.

Sementara itu, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, S.Sn, M.Si mengatakan Tanjung Kelayang terdiri atas dua faktor, yang pertama Tanjung Kelayang di lihat dari sisi pantai, dan yang kedua Tanjung Kelayang di lihat dari Kawasan Ekonomi Khusus atau sebuah clauster kepariwisataan yang lebih luas.

“Kedua hal itu merupakan konteks yang sangat berbeda, dan di Belitung tempat wisata bukan hanya Tanjung Kelayang, tentunya Tanjung Kelayang merupakan Icon afau stimulator yang mendatangkan turis-turis untuk hadir, dan menjadi pusat terpadu kepariwisataan” jelasnya.         

Dalam kesempatan ini Wabup juga berterimakasih kepada pihak Universitas Sahid yang telah melakukan penelitian di Belitung. “Kita berterima kasih kepada Universitas Sahid karena selalu expert di kepariwisataan, dan kami yakin pertemuan ini adalah awal untuk mensinkronkan apa yang telah di telilti nanti” ujar Wabup. Nantinya akan menjadi dasar pemerintah untuk mengambil keputusan dan menentukan kebijakan.           

FGD, ini menurut Wabup  dan sangat penting sebagai sarana resetorning dan berharap kedepannya bisa mengatasi kebekuan pariwisata yang saat ini terjadi di Belitung akibat lonjakan harga tiket.